Sebelum saya jelaskan teknik menggunakannya, saya
akan jelaskan dulu sekilas apa itu kopling dan bagaimana cara kerjanya. Saya
akan menggunakan bahasa awam agar mudah dimengerti, jadi beberapa hal teknis
sebagian akan saya kesampingkan. Perlu Anda ketahui agar mobil dapat berjalan
dibutuhkan 3 hal pokok, yaitu putaran mesin, kopling beserta transmisinya
(gigi), dan roda mobil. Saat mesin sudah hidup, putaran mesin sekitar 1500 per
menit (tergantung jenis kendaraan), yang harus Anda pahami bahwa mesin sudah
berputar meskipun mobil belum jalan. Karena putaran mesin belum terhubung ke
roda maka roda tidak akan bergerak. Nah yang menghubungkan antara putaran mesin
dan roda adalah rangkaian kopling. Putaran mesin, kopling, dan roda akan
terhubung jika perseneling ada pada posisi 1, 2, 3, 4, 5, dan R dengan kondisi
kopling tidak diinjak. Jika perseneling ada pada posisi N atau pada posisi
selain N tapi kopling diinjak penuh, maka putaran mesin, kopling, dan roda
tidak terhubung.
Anda mungkin akan bertanya, ada kalanya mobil atau
kendaraan lain, saat putaran mesin, kopling, dan roda terhubung, misalkan saja
pada perseneling 1, tapi mobil tidak dapat bergerak, padahal mobil masih hidup
yang berarti mesin berputar?… Ya, memang benar, bisa saja terjadi ketiganya
terhubung tapi mesin tetap berputar dan roda diam. Ini terjadi karena kopling
terbuat dari bahan yang dapat bergesek dan didesain sedemikian rupa agar dapat
bergesekan saat bekerja, artinya tidak mengunci, sehingga pada kondisi
tertentu, seperti beban sangat berat atau beban biasa tapi di posisi tanjakan.
Ketika itu mesin berputar tapi tidak kuat untuk memutar roda, sehingga yang
terjadi adalah kopling saja yang berputar dengan kecepatan lebih rendah dari
putaran mesin dan kopling akan bergesekan terus dengan bagian yang
menghubungkan ke putaran mesin dan bagian yang menghubungkan ke roda. Pada
kondisi ini putaran mesin harus ditambah dengan menginjak gas agar mampu
mengimbangi beban sehingga roda dapat bergerak.
Anda juga tentu kadang bertanya kenapa jika kopling
dilepas mendadak mesin akan mati?… tentu saja, Anda bisa bayangkan bahwa mesin
berputar itu merupakan suatu ketaraturan dari menggabungkan udara dan bahan
bakar dan memasukkan ke ruang bakar kemudian dibakar dengan percikan dari busi
lalu mendorong piston dan kemudian sisa pembakaran dibuang, lalu tiba-tiba
kopling mendadak menghubungkan roda yang diam dengan mesin yang berputar 1500
putaran per menit. Meskipun sebenarnya kopling dapat bergesek, tapi sebelum
gesekan terjadi mesin sudah tidak dapat beroperasi. Terhubung secara mendadak
berarti aktivitas mesin dipaksa berhenti sejenak sehingga bahan bakar belum
sempat tercampur dengan udara, atau tidak sempat dimasukkan ke ruang bakar,
atau belum sempat dibakar oleh percikan busi. Dengan kondisi ini bagaimana
mobil bisa tetap hidup?… Akan berbeda jika kopling diangkat perlahan, pada
kondisi ini kopling sedikit demi sedikit dirapatkan dan pada kondisi ini
gesekan yang terjadi pada kopling akan lebih besar dan inilah yang akan
mencegah terganggunya aktivitas mesin. Pada kondisi yang sama roda juga secara
bertahap mulai bergerak karena kopling sudah berputar meskipun pelan karena
sebagian putaran terbuang sia-sia saat terjadi gesekan, nah semakin bertambah
putaran roda itu berarti semakin mendekati kecepatan putaran mesin. Secara
terus menerus kopling terus diangkat perlahan, dan secara bersamaan kecepatan
roda juga semakin mendekati kecepatan putaran mesin. Pada kondisi seperti ini
tidak ada yang menghambat aktivitas mesin. Mesin tetap dapat mencampur udara
dan bahan bakar, kemudian dibakar dengan percikan busi, kemudian piston
terdorong karena tenaga ledakan bahan bakar, memutar poros engkol, dan sisa
bahan bakar dibuang. Mesin terus bekerja tanpa gangguan. Pada akhirnya kopling
akan terhubung dengan sempurna. Jika sudah terhubung dengan sempurna, gas dapat
ditambahkan sesuai kebutuhan tanpa memainkan kopling lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar